Rabu, 12 Desember 2012

PILAHAN


kau selampirkan selendang nadir pada ketidak pastian jiwaku
akibat sapaku kau abaikan dari waktu ke waktu
dalam hitungan satu hingga lima
padahal ajar dalam pekertiku
tiga sapa tak terjawab
jatuh pada dosa...hemmmh
aku semakin membelenggu diri
dalam diam yang nadir

kau pakaikan aku kain seteru
lelah akibat tanyaku
tak kau jawab bagai angin dalam hitungan satu sampai lima
sedangkan nada pada kelima akan meninggi
sekuat tekanan emosi yang terpompa....hemmmmmh
aku hanya bersandar pada etika
untuk tak mengacuhkan tanya
pada bilangan pertama

engganku untuk berbantah denganmu
engganku untuk bersapa denganmu
engganku untuk kembali pada diri dalam tempamu
engganku untuk pulangkan
jiwa yang kudapat lagi
sebagai diriku sendiri
setelah lama hidup di bawah
ujung telunjuk kakimu

maafkan,
kalau kau belum pernah merasa sakitnya diabaikan
semoga Tuhan memberimu rasa itu
di saat ku sudah tak kuasa menemanimu lagi
di saat ku lelah menjadi teman bagimu

maafkan,
kamu tidak mengenalku
walau bertahun kita bersama
arungi hidup

Banjarmasin, 11 Juni 2010 For my lovely one

Tidak ada komentar:

Posting Komentar