Rabu, 12 Desember 2012

DURASI - ku

29 Oktober 2010

Aku menuliskan :


Ketika langkah kaki terhenti pada sebuah mau
Bathin ini kemudian bertanya
Apakah " mauku ini sejalan dengan maumu "

Aku berbalik arah tanpa langkah
Memandang detik-detik yang terlewati
Tapak-tapak pada jejakku
Berbagai corak, motif, warna dan tak sempurna
Kalau kukembali di awalnya
Tentu akan kutemukan
Betapa arung ego terbesar atas diriku
Sudah membuat permulaan menjadi sarat akan keraguan

Sebungkah rasa kemudian jatuh dalam ruang hatiku
Keras yang tak mungkin luluh oleh sebuah rengekan manja
Kaku yang tak mungkin berbelok hanya karena keluh dan keluh
Kutangisi sendiri sebuah gagal yang sebenarnya bukan milikku
Otakku tak mampu menjawab
" Mengapa harus aku korbankan semua ini demi sebuah ego ?"
Sesal itu....tak berujung pada kesepakatan antara mauku dan maumu

Ah, aku tak ingin kembali dan aku tak ingin melangkah lagi
Kududuk di tempatku berhenti
Menghadap pada sisi dimana aku datang
Namun hatiku menerawang pada kemungkinan akan mimpi yang pernah singgah
Kugoreskan satu catatan kecil di  telapak tanganku
"Tahukah kamu....ragumu adalah jalan untuk mendatangi kegelapanmu
sedang Tuhan-pun tahu....aku sudah bersujud padaNYA atas dasar
keraguan yang ada padamu "

Sudahlah......berulang ucap tidak akan mengembalikan sebait dari do'a
Di antara airmata dan kedua tanganku
Tahukah kamu...sudah kupinta harap, sudah kupunya keyakinan
Luluh lantak dikarena sebuah amarah yang kutak tahu dimana pangkalnya
Kugariskan bagian akhir dari semua itu  :
"Maaf, aku memang pinta pada Tuhanku agar keberhasilan yang bukan untukku
Tidak pula menjadi milikmu..........."

Kini aku mau berdiri
Menghapus jejak-jejak langkah yang di dalamnya tersebut namamu
Kusempurnakan seperti sempurnanya keyakinan atas diriku sendiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar