Rabu, 12 Desember 2012

A-mBI-Si.....MU


Aku
Melihat ambisi pada dengus nafasmu
Riaknya sangat tak menentu
Sementara nyala-nyala mau
Memuncak hingga membakar
Ubun-ubun dan
Akal sehatmu

Bukankah sebenarnya kita terjerat pada realita
Bahwa ambisi
Akan membawa pada sengsara
Tanpa ada koma
Tidak pernah ada jeda
Namun binar di bola matamu
Memancar umbra angkara
Bila maumu
Terpuruk dalam kenyataan
Yang berbeda dengan inginmu sendiri

Aku
Membayangkan sesat jala
Yang kelak kau hadapi
Menyimpang dalam ribuan kilo
Bercabang dalam tajamnya sudut
Sedang tak seorangpun datang
Menarikmu keluar
Untuk kembali pada kebenaran

Bukankah kenyataan itu
Lebih menyakitkan
Kalau kau hanya senang
Pada lamunan dan khayalan
Tanpa henti
Tidak akan berakhir
Padahal pedati berputar
Pada poros yang sama
Namun dengan hasil yang berbeda
Dari inginmu
Apalagi maumu

Aku mendengar gemerincing rusuh
Tali-tali kekang terlepas
Kuda-kuda liar berlari tanpa arah
Menginjak ranting kering
Menembus gelap yang pekat
Sedang kau
Masih berada
Pada lubang ambisimu.............. edisi 11 Juli 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar