Rabu, 12 Desember 2012

BIDUK KERTAS


sedih


Aku bukanlah biduk
Tempat bergabung segala sifat
Dan berlayar di samudera hidup yang maha dahsyat
Dengan badai di ubun-ubun kepalaku

Aku hanya sekeping perahu kertas
Terombang-ambing oleh rasa di rasaku sendiri
Antara ingin meng-kebiri
Juga mau untuk menemani
Padahal mereka kerap berkata
Seperti hendak benar sendiri...........

Apakah harus kupenjara hati
Pada kata palsu Yang hanya mau menghibur
Sedang kutahu....itu tanpa bisa menambah ilmu ?????

Aku bukanlah biduk
Yang selalu dapat menampung
Semua luap atas ego-mu
Sedang maumu
Tak sejalan dengan mauku
Akan selalu begitu
Hingga akhir putar jentera ini

Aku tak menghendakimu mendekat padaku
Walau aku tak berniat untuk membuatmu jauh dariku
...............
Aku hanyalah sekeping perahu kertas
Dengan banyak goresan yang melukai tubuhku
Tak dapat dibaca
Namun dapat kurasakan kejamnya

Terima kasih,
Sudah kamu kenalkan salah satu sifat itu padaku
Bukan untuk berteman
Tetapi untuk menyakitkan

( Malam ini aku mendapat satu pelajaran baru bahwa ber-komentar harus bersumber dari buku yang sama dan perbedaan tidak diterima sebab harus dari buku yang sama )

7 April 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar