Senin, 07 Oktober 2013

DEAREST.....KAMU

Dearest kamu
Yang kini tak bisa banyak bicara
Bagaimana rasanya
Ketika lara menyapamu
Dikarena cinta menjauh
Sedang kau tak mampu berbuat apapun
Untuk merengkuh kembali asamu
Hingga memenuhi relung cintamu lagi
Padahal samudera belum usai kau arungi
Terasakah sudah
Perihnya airmata mengaliri
Setiap jengkal torehan luka
Yang kamu sendiri memulai
Coret belati pada hati
Yang semula tak ingin menjadi pesaingmu

Dearest kamu
Yang kini banyak menyapa bimbang
Menyeru dalam kelabilan
Menyeruak diantara derai tawa yang tak bersuara
Andai terdengarpun
Jelas tidak lagi indah iramanya
Sudah berasakah tetes airmata
Yang berkarat karena rindu yang terabaikan
Padahal bara cinta begitu hangat menyala
Sedang bekunya hati
Kian membuat yang satu menjadi retak seribu
Tanpa bisa tersusun lagi
Tanpa bisa terurai lagi
Tanpa bisa disebut lagi

Aku bukan pesaingmu
Karena aku tak pantas bersaing denganmu
Sedang kamu
Tak sebanding untuk beradu denganku
Karena aku
Tak pernah menganggapmu hadir di kehidupanku
Meski nama dan bayangmu
Berpendar dalam setiap memori yang terukir
Pada kelopak mawar merah
Yang satu demi satu luruh
Akibat kau renggut tangkai
Dari kedua tanganku
Yang pernah menggenggam dengan ketulusan

Dearest kamu
Yang kian tersudut kesunyian
Batu tempatmu dulu berpijak kian menenggelamkanmu pada kenyataan
Bahwa lautan luas ini
Sudah penuh airmataku dahulu
Tak layak menampung laramu
Sebab tak sebanding dengan laraku
Yang tercipta karena nafsumu

Aku,
Dalam bahagiaku
Tak kan menodai nurani
Hanya untuk
Membalaskan duka-dukaku
Kau tercipta
Karena nafsumu
Untuk mengalahkanku
Bertahun-tahun yang lalu

Dearest kamu
Bagiku Tuhanku bukan pualam
Yang dingin tak mau tahu
Tapi DIA lebih tahu
Siapa kamu
Siapa aku
...............................................................nikmatilah semuanya
sesudah semuanya..................................................................



Banjarmasin,  7 Oktobber 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar